/*Eric Meyer's based CSS tab*/ #tablist{ padding: 3px 0; margin-left: 0; margin-bottom: 0; margin-top: 0.1em; font: bold 12px Verdana; } #tablist li{ list-style: none; display: inline; margin: 0; } #tablist li a{ text-decoration: none; padding: 3px 0.5em; margin-left: 3px; border: 1px solid #778; border-bottom: none; background: white; } #tablist li a:link, #tablist li a:visited{ color: navy; } #tablist li a:hover{ color: #000000; background: #C1C1FF; border-color: #227; } #tablist li a.current{ background: lightyellow; } muz_xchoetea
CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Senin, 10 November 2008

heee

CERPEN

Cerpen Remaja Sajadah oh Sajadah

Minggu, 25 Mei 2008 12:40:03 - DiPosting Oleh : admin

Majalah Annida, Oleh Retno Wi

(whandi.net) Sajadah. Barang yang hanya berupa lembaran kain dengan berbagai motif dan bahan itu begitu menyita pikiran Husna. Terutama ketika hendak pergi tarawih. Bagi kebanyakan orang sajadah adalah sebuah kemestian ketika hendak melakukan sholat. Entahlah, rasanya kurang lengkap kalau sholat, apalagi di masjid tanpa menggunakan sajadah.

Padahal sebagian masjid telah menyeddiakan karpet yang bagus dan mahal. Tapi tetap saja sajadah seolah menjadi kebutuhan tersendiri. Entah sekedar trend atau apalah.
Husna tidak menyalahkan. Memang sajadah adakalanya sangat membantu Husna ketika sholat maupun saat setrika karena bisa dijadikan alas. Tetapi kali ini Husna memang harus berpikir puluhan kali ketika akan menyertakan sajadah untuk tarawih di masjid dekat tempat kosnya. Kebiasaan barunya ini cukup menjengkelkan teman kosnya. Ke masjid selalu terlambat. Tepatnya seminggu setelah Ramadhan lewat.

“Husnaa.aa! Cepetan, ntar telat lagi, lho.” Teriak Nina dari luar kamar. Tak ada jawaban.
Klek! Pintu kamar terbuka dan wajah bulat Nina menyembul dengan balutan mukena dari balik pintu.
“Lagi ngapain, sih. Cepet! Ntar nggak dapat tempat lagi baru tahu rasa.” Husna menoleh sekilas. Pandangannya kembali tertuju pada sajadah biru yang terlipat rapi di tepi dipan. Membawanya berarti menyertakan beban berat berton-ton ke masjid. Tapi kalaupun ditinggal bukan berarti masalah akan selesai.

“Bawa…enggak…bawa…..enggak…bawa…” Husna menghitung kancing bajunya dengan serius.
“Kamu tuh mau tarawih apa enggak, sih? Ato mau berangkat sendiri?”
“Sebentar, dong.Lagi pusing, nih. Cerewet amat.”
“Pusing kok dipiara. Sampai kapan kamu akan diperbudak oleh sajadah itu?” Potong Nina tandas.
“Enak aja. Masa aku budaknya sajadah.” Tangan Husna langsung menyematkan mukena ke kepalanya.
‘Terus apa namanya? Kalau tiap hari selalu pusing dan jutek gara-gara sajadah. Aku bener-bener nggak ngerti dengan sikapmu yang aneh itu. Padahal kalau di rumah kamu nggak pernah mempermasalahkan sajadah. Giliran kemasjid bikin rebut serumah.”

Husna ragu-ragu menyentuh sajadahnya. Saat jemarinya hampir menyentuh bahan beludru itu, buru-buru ia menariknya. Nina berdecak sebal.
“Ya Allah, Husna. Kalau mau bawa ya bawa. Kalau enggak, ya enggak. Pusing amat!” Husna hanya membisu. “Udahlah aku berangkat duluan aja. Daripada menyaksikan orang yang sajadahphobinya kumat.”
“Kalau kamu berangkat duluan, aku akan tarawih sendiri aja di rumah.”

“Eh, masa gara-gara sajadah sampai nggak ke masjid. Ingat setelah tarawih nanti ada pertemuan Remas untuk membahas rencana rihlah adek-adek TPA.” Nina memperhatikan tetangga kamarnya dengan seksama. Wajah Husna benar-benar tampak bingung. Dengan sabar yang dipaksakan, akhirnya Nina menjajarinya di dipan. Ia tak lagi peduli dengan jarum jam yang terus bergerak kearah angka tujuh.

“Sebenarnya ada sih?” Husna menatap mata Nina sesaat. Kepalanya lurus lagi.
“Aku, malu.”
“Malu? Malu dengan siapa? Dan kenapa? Tumben kamu yang biasanya cuek bisa malu. Lebih sering kamu itu bersikap yang malu-maluin.”
“Aku serius, Nin!”

“Oke, oke. Tapi kenapa?”
“Yang pasti aku malu gara-gara sajadah itu.”
“Kamu nggak pede karena modelnya?” Husna menggeleng cepat.
“Modelnya kan sama kaya punyamu.”
“Atau baunya nggak enak karena lama nggak dicuci?” Nina bertanya tanpa ekspresi.
“Nih, cium. Wangi, kan?”

“Trus?” Husna mematung. Ia menimbang-nimbang. Ia yakin kalau Nina tahu pasti rekasinya menyebalkan. Dan Husna akan menjadi gossip nasional di tempat kosnya.
“Jangan-jangan itu sajadah curian dan ketahuan oleh pemiliknya.” Sontak Husna menoleh.
“Enak aja! Emang aku keturunan maling.” Mata Husna melotot galak.
“Atau jangan-jangan uang yang kamu pakai untuk membeli adalah hasil korupsi.” Mimik Nina dibuat seolah-olah serius.

“Heh, mikir dong kalau ngomong. Mana ada orang korupsi buat beli sajadah? Emangnya Allah bisa disuap dengan sajadah? Yang ada, korupsi buat beli rumah, mobil mewah dan jalan-jalan keluar negeri.”
“Yaa, kali aja ini lain.”
“Sudahlah, lama-lama kamu ngaco ngomongnya. Memang sebaiknya aku tarawih di rumah aja.”
“Eh, ingat tujuan kita. Kemarin kita bersepakat bahwa akan tarawih di masjid. Bukan hanya itu, kita pun tidak boleh mengambil tempat di shaf yang sama. Agar kita bisa membaur dengan remaja dan ibu-ibu yang lain. Katanya ingin membuat forum kajian untuk remaja dan ibu-ibu. Belum-belum sudah mutung. Kapan berhasil dakwah kita kalau seperti ini?”

Husna tersenyum dalam hati melihat Nina berkata sebijak itu. Dalam hati ia senang punya teman yang ceria dan baik seperti Nina. Meskipun sering iseng dan jail.
“Katanya kita ini sodara. Kalau ada masalah kan harus dipecahkan bersama. Apalagi kalu ternyata masalahnya bisa menghambat tujuan mulia kita.”
“Baiklah, tapi kamu harus berjanji satu hal.”
“Oke.”
“Kamu harus serius.” Nina mengangguk mantap.

* * * * * *
Awalnya Husna begitu senang membawa sajadah birunya ke masjid untuk sholat tarawih. Itu memang sajadah kesayangannya karena ia membeli dari hasil tabungannya saat SMU. Ia pun berharap sajadahnya bisa membawa berkah di awal bulan suci ini. Siapa tahu ada orang yang juga membutuhkan alas sholat. Kalau hal itu terjadi peluang mendapat pahala semakin banyak. Dan ternyata impiannya tidak percuma.

“Terimaksih, Dek. Tadi saya buru-buru ke masjid. Jadi lupa nggak bawa sajadah.” Seorang ibu setengah baya tersenyum ramah ketika membagi sajadah dengannya. Tapi rasa senang itu tidak berlangsung lama. Saat sholat mulai tampaklah sebuah permasalahan yang bagi Husna tidak bisa diremehkan. Shof sholat tidak rapat. Padahal Umar bin Khottob pernah merapikan shof dengan pedangnya karena begitu pentingnya shof yang rapat dan lurus agar tidak ada celah bagi syetan untuk engganggu selama solat.

Husna meyakini bahwa penyebab utama dari fenomena yang ada di depannya bisa jadi karena mereka tidak tahu betapa pentingnya shaf sholat yang rapat dan rapi. Dan kondisi itu diperparah dengan sajadah. Para jamaah sholat lebih memilih posisi di tengah sajadah masing-masing. Mereka tidak peduli sisa tempat yang akibat sajadah yangyang mereka bawa. Bahkan ada beberapa orang yang tanpa beban meletakkan sajadahnya sehasta di sebelah sajadah lainnya. Padahal kalau mau, tempat itu masih bisa diisi satu orang lagi. Tapi entahlah, sepertinya telah menjadi sebuah kesepakatan jika kesalahan dilakukan bersama maka statusnya kan berubah menjadi benar.

Sebenarnya sang imam selalu mengingatkan agar merapatkan dan meluruskan shaf sebelum sholat. Api seruan imam itu seperti angin yang berlalu begitu saja. Buktinya setiap hari kondisinya selalu sama. Dan Husna bertekad akan berbuat sesuatu untuk memperbaiki keadaan yang ada. Baginya ini adalah peluang amal yang harus dimanfaatkan.

* * * * * *
Husna membalas tatapan sinis seorang ibu muda denngan senyum termanisnya. Ibu muda itu kelihatan dari orang yang cukup berada. Mukenanya jelas tergolong mahal, tapi sayang wajahnya tidak ramah. Kalau saja ia mau tersenyum sedikit saja, pasti kelihatan cantik. Mersa senyumnya tak berbalas, Husna mersa jengah juga dipandangi seperti itu.

“Ehm…, maaf, tante. Apa ada yang salah dengan saya?” Husna bertanya dengan hati-hati. Suaranya dibuat sepelan mungkin agar tidak mengganggu yang lain.
“Lho, nggak nyadar juga. Tampangnya, sih mahasiswa. Ternyata nggak tahu sopan santun.! Jawabnya pedas. Meskipun suara si Tante pelan tapi cukup membuat wajah-wajah di sekitarnya menoleh kearah mereka.

“Kenapa Anda nempel-nempel dekat saya? Seenaknya saja menumpuki sajadah saya dengan sajadah murahan! Ini sajadah mahal, saya beli di Arab waktu haji. Harganya mahal tau. Emang kalau lecek mau ngganti?” Muka Husna seperti disiram lahar gunung merapi yang baru meletus. Wajahnya memerah seperti tomat yang masak. Telinganya memanas, begitu pula matanya. Matanya segera terpaku pada sajadah biru yang menutupi sebagian sajadah si Tante. Dia melakukan semua itu karena ingin shaf shalat menjadi rapat. Apalagi posisinya yang ada di ujung paling kiri barisan membuatnya harus mendekat ke arah kanan. Tapi Husna benar-benar tidak menyangka akan mendapat reaksi seperti itu.

Dengan cepat si Tante berdiri dan menyambar sajadah mahalnya. Ia bergegas ke barisan belakang meninggalkan Husna dalam sorotan mata dengan berjuta ekspresi. Ada ekspresi simpati karena kasihan, ekspresi gemes dan gregetan, ekspresi geli karena menahan tawa sampai yang cuek seolah tak terjadi apa-apa. Husna tidak lagi peduli dengan tatapan mata yang tertuju kepadanya. Yang ia rasakan cuma satu : malu.

* * * * *
Husna mulai berhati-hati bersikap karena tak semua niat baik berbuntut manis. Kali lain ia duduk di sebelah seorang gadis sebayanya. Sajadah gadis itu cukup lebar hampir separo sajadahnya. Setelah meminta ijin, Husna meletakan sajadahnya di bawah sajadah merah si Gadis. Husna menjelaskan alas an sikapnya pada si Gadis. Sambutan si gadis sangat baik terutama ketika Husna emnjelaskan tentang pentingnya shaf sholat yang rapid dan rapat. Tapi sambutan hangat itu segera lenyap ketika seorang nenek menghampiri mereka.

“Neng, kenapa sajdah saya dipake? Nenek itu baru belajar sholat dan harus pake sajadah biar nggak kedinginan. Masa baru ditinggal wudhu sebentar sajadah sudah lenyap. Di bulan suci begini kok ya masih sempat ngembat barang orang.”
Husna berusaha tersenyum dengan tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

“Maaf, Nek saya dari tadi di sini. Dan ini sajadah saya. Mungkin Nenek lupa menaruh sajadah nenek. “ Husna menjaga kalimatnya dengan hati-hati. Gadis di sebelahnya meliriknya curiga.
“Kalau itu memang sajadah Neng, kenapa mesti disembunyikan di bawah sajadahnya?” tangan si Nenek menunjuk sajadahnya yang tertutup oleh sajadah si Gadis. Tiba-tiba si Gadis berdiri.
“Maaf, Mbak. Saya nggak mau sajadah saya dijadikan tempat menyembunyikan barang curian.” Husna ingin menjelaskan lebih jauh tapi si Gadis terlanjur pergi.

* * * * *
Tawa Nina hampir meledak. Ia tutup mulutnya agar tidak bersuara karena teringat pesan Husna. Setelah berhasil menguasai diri ia mulai bersuara .
“Kok nasibmu sial banget. Trus, si Nenek gimana?”
“Pas si Gadis pergi si Nenek baru sadar bahwa sajadahku memang berbeda, hanya mirip saja. Dia baru ingat bahwa sajadahnya dititipkan ke cucunya.”

“Ya udah mending nggak usah bawa saja.”
“Sudah kucoba kemarin.”
“Trus hasilnya?”
“Aku harus mencuci mukenaku kemarin.”
“Apa hubungannya?”
“Kemarin aku kan telat, terpaksa sholat di teras yang basah karena hujan. Dan tidak ada seorang pun yang membagi sajadahnya untukku.” Nina mendengus prihatin sekaligus salut dengan upaya keras Husna untuk mengubah budaya shaf yang tidak rapat.

“Ya, sudah. Kesepakatan untuk berpencar selama tarawih kita cabut saja dulu. Untuk shaf yang rapat sepertinya kita harus memberi contoh.”
“Maksudnya?”
“Kita sholat besebalahan saja. Biar orang-orang melihat kelurusan dan kerapian shaf kita. Sekalian kita mencoba memahamkan tentang pentingnya shaf yang rapat dan lurus.”

“Sepertinya itu ide yang bagus. Tapi sekarang aku bawa sajadah nggak?”
“Aduu…uh! Sajadah lagi, sajadah lagi. Nggak usah bawa aja dulu. Ntar bermasalah lagi.”
Berdua, mereka segera bergegas ke Masjid As Syuhada.. Sampai di masjid, suasana begitu lengang. Sholat isya telah dimulai. Mereka segera mencari tempat. Tapi sayang, tidak ada tempat yang bisa dipakai dua orang sekaligus.
“Sudah, kamu di sini aja. Aku akan mencari tempat lain. Ntar keburu habis sholat isya’nya. Sepertinya ini raka’at terakhir.”
“Tapi kamu kan, nggak bawa sajadah.”

“Nggak apa-apa. Hari ini kan, tidak hujan jadi lantainya nggak basah.” Setelah bersusah payah alhirnya Husna menemukan tempat yang berada di sela-sela shaf. Sekilas Husna melirik ke kir, dan dia agak terkejut ketika mengetahui bahwa orang yang di sebelahnya adalah nenek yang menudunhnya mencuri beberapa hari lalu. Sebenarnya Husna ingin mencari tempat lain. Tapi selain susah, juga akn menyita banyak waktu. Husna hampir saja melakukan takbiratul ikrom ketika si Nenek menoleh dan tersenyum ke arahnya. Belum hlang rasa kagetnya, si Nenek malah membungkuk dan mengambil sajadahnya. Si Nenek berbagi sajadah dengannya. Reflek Husna menolak.

“Lho, Nek nggak usah.” Spontan Husna bicara pada Nenek yang seharusnya masih sholat.
“Nggak apa-apa. Maaf ya, kejadian kemarin.” Dengan santai si Nenek melanjutkan sholatnya seolah tidak terjadi apa-apa. Tinggal Husna yang kebingungan dengan semua yang terjadi.
Ah, kalau saja aku tadi membawa sajadah pasti pasti Nenek tidak perlu berubuat begitu. Pe-er shaf belum selesai sudah ditambah pe-er Nenek yang harus diajari tentang tata cara sholat yang benar. Semoga ini adalah lading amal baru yang bisa menjadi pendulang pahala. (www.istanacerpen.co.cc)

टिप्स दान कर बेलाजर यांग बैक

Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Ujian / Ulangan Pelajaran Sekolah Bagi Siswa SD, SMP, SMA Serta Mahasiswa

Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.

Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :

1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.

2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.

3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.

4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.

5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu

6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.

7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.

8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.

Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin.

Rabu, 24 September 2008

Blog yang dikirim di 31-03-2008

Cinta tidak pnh meminta, ia senantiasa memberi cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pnh berdendam.....tak pnh m'mblsdendam.


dimna ada cinta di situ ada kehidupan, manakala kebencian membawa kepada k\'musnahan.~ Tuhan m'beri kita dua kaki untk b'rjalan, dua tangan untk m'megan, dua telinga untk m'ndengar dan dua mata untk m'lihat.


Tetapi mengapa tuhan hanya menganugrahkan SEKEPING HATI pada kita ??? karena tuhan telah m'mbrikn s'keping hati pada s'sorang untuk kita mencarinya???.


Itulah namax CINTA......Ada 2 tetes air mata mengalir di sebuah sungai!!!! Satu titis air mata tu m'nyapa air mata yg 1 lagi." Saya air mata s'orang gadis yg mencintai s'orng lelaki tetapi k'hilanganx. Siapa qm pula??" Jawb tetes air mata ke 2," Saya air mata s\'orng laki2 yg m\'nyesal m'mbiarkan s'orng gadis yg mencintai saya b'rlalu b'gtw sahaja.


" Cinta sejati adalah ketika dy mencintai orang lain, dan qm maish mampu tersenyum, sambil berkata : AKU TURUT BAHAGIA UNTUKMU....


Jika qt m'ncintai seseorng kita akan senantiasa mendoaknnya walaupun dy tidak berada di sisi kita... Jngan sesekali mengucapkan SELAMAT TINGGAL jika qm msih mau mencoba dan Jngan sesekali mengatakan kamu tidak MENCINTAINYA lagi jika qm masih tdk bisa melupakannya..


Perasaan cinta itu d mulai dari mata, sedangkan rasa suka di mulai dari telinga, Jadi jika qm mau berhenti menyukai seseorang cukup dengan menutup telinga. Tapi jika qm coba menutup matamu dari orang yg qm cintai, maka cinta itu berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal di hatimu dalam jarak wkt yg cukup lama.. Satu2nya cara agar kita memperoleh kasih sayang ialah jangan menuntut agar kita di cintai, tetapi mulailah memberi kasih synk kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.

« on: August 02, 2008, 12:30:56 am »


Jatuh Cinta (Tanda-tanda Orang Jatuh Cinta)


Sebagai seorang manusia biasa , tentu kita pernah mengalami perasaan jatuh cinta. Dalam cinta ada tanda-tandanya. Orang cerdik mampu mengenalinya. Dan orang yang cerdas mampu menunjukannya. Dan orang yang sedang dirundung cinta, hanya mampu merasakanya.

Tanda-tanda cinta itu, lahir sebelum api cinta dinyalakan, dan sebelum sumbu cinta dikobarkan. Sesungguhnya, ikatan cinta membutuhkan perjuangan, pengorbanan, dan ketulusan yangluar biasa agar cinta sejati bersemi indah nan kukuh, cinta tak gampang roboh manakala badai datang menerjang.

1. Pandangan mata. [lirikan matamuu..... *dang duth dot com*]

Mata adalah jendela jiwa. Melalui pandangan mata rahasia jiwa dapat terungkap, pesan-pesan jiwa beserta kedalaman isinya bisa disingkap. Betapa sering kau saksikan pandangan orang yang jauh cinta tak akan berpaling dari orang yang dicintainya. Matanya bergerak seiring dengan gerakan orang yang dicintainya. Pandangan mata mengarah pada apa yang dipandang sang kekasih tercinta.

2. Percakapan.

Orang-orang yang sedang jatuh cinta akan selalu melayani percakapan orang yang dicintainya. Ia nyaris tak pernah mau melayani pembicaraan orang lain selain orang yang dicintainya. Ia dengarkan apa yang dikatakan oleh sangh tercinta dengan seksama. Ia iyakan apa yang diucapkan sang tercinta, meski yang dikatakan adalah mustahil belaka. Ia benarkan segala ucapan sang tercinta, meski sebenarnya ucapanya bohong adanya. Ia rela bersaksi palsu demi sang tercinta. Ia setujui apapun yang dimau sang tercinta, meski kemauan itu zalim sesungguhnya. Ia terima begitu saja segala ucapan dan kata-kata sang tercinta.

3. Gerakan tubuh. [bukan senam SKJ ala instruktur najoong *nglirik tantan*] Grin

Lihatlah! Betapa orang-orang yang seang jatuh cinta segera bergegas menuju tempat orang yang dicintainya. Ia hindari segala kegiatan yang dapat menjauhkan dengan kekasih tercita. Ia jauhi segala ucapan yang bisa merusak hubunganya dengan sang pujaan jiwa. kakinya enggan melangkah manakala perpisahan tiba saatnya.

4. Keraguan dan Kegembiraan.

Ini tergambar dari wajah sang pencinta kala tiba-tiba bertemu dengan sang pujaan jiwa. atau ada kegugupan manakala berpapasan dengan seseorang yang serupa dengan pujaanya. Atau pula adanya getaran getaran hebat manakala mendengar nama sang kekasih tercinta.

5.Mengerjakan segla perbuatan yang bisa dilakukan sang pujaan jiwa.

Cinta telah mengubah orang yang bakhil nan kikir menjadidermawan luar biasa. Cinta mengubah sang pendiam menjadi banyak bicaranya. Cinta telah mengubah sang penakut menjadi seorang pemberani luar biasa. Cinta telah merubah sang buruk perangai menjadi berbudi mulia. Cinta telah merubah si miskin berlagak kaya. Cinta telah mengubah si pandir menjadi beradab begitu saja. Cinta telah mengubah si saleh nan sopan menjadi kegenitan. Cinta telah mengubah sang pecundang menjadi pemenang. Cinta telah merubah sang pengecut menjadi pemberani.

Diantara tanda dan bukti cinta, yang bisa dilihat oleh siapa saja yang memiliki mata, ialah melimpahnya perasaan senang meskipun dalam keadaan sempit, merasa sempit walaupun berada di tyempat yang luas, banyak mengungkapkan isyarat-isyarat yang samar, banyak bersandar ketika duduk, kerap mengelus bagian tubuh mtertentu, dan menyenagi tempat dimana ia baisa bertemu dengan sang kekasih.

6.Tanda-tanda yang sifatnya berlawanan.

Tanda-tanda ini muncul berdasarkan pada adanya dorongan, pengaruh, dan sebab-sebab yang menggerakanya. Ia muncul berdasarkan pada bayangan-bayangan yang melingkupinya. segala sesuatu yang melebihi batasnya akan berbalik berlawanan (180 derajad), dan jika ia telah berada tepat di ujung batas lawanya ia akan berubah menyerupai lawanya itu. Ini merupakan Kodrat dari Allah yang tidak banyak kita fahami. Ini seperti es sebagai contohnya, Jika kau genggam ia dalam tenggat yang lama, ia berubah seolah seperti api. Meski dingin namun terasa panas.

7. Selalu ingin mendengar nama pujaan hatinya.

Ia senang membicarakan pujaan jiwanya. Baginya, sang pujaan jiwa laksana sang surya yang menerangi kehidupanya. Tak ada yang nyaman selain berada di sisinya. Dan tak ada kebosanan untuk selalu berjumpa dngannya. Sesungguhnya cinamu kepada sesuatu akan membuatmu tuli dan buta.

Orang yang dirundung cinta, apabila nama sang pujaan jiwa disebut tatkala ia sedang makan, niscaya makanan itu akan tercekat di tenggorokannya. Apabila nama sang pujaan hatinya disebut tatkala ia sedang minum, Niscaya air yang diminumnya akan berhenti di tenggorokannya. Dan apabila nama sang pujaan jiwanya disebut ketika ia sedang bicara, niscaya semua pembicaraanya akan berhenti begitu saja. Pikiranya melayang dipenuhi bayang-bayang sang pujaan jiwa. apabila berita buruk menimpa sang pujaan jiwa, raut mukanya berubah seketika. Yang tadinya cerah dan lincah akan menjadi murung dan beku.

8. Suka dalam kesendirian.


orang yang sedang jatuh cinta, kala ia sendiri ia merasa merdeka tiada terkira. Ia merasa bebas berkelana, bergerak, dan berjalan ke mana ia suka. Semua ini adalah bukti tak terpungkiri dan kenyataan tak terbantahkan, bahwa ada cinta yang bersemayam di dalam jiwa.

9. Suka begadang.

Orang yang sedang jatuh cinta adalah para penggembala bintang-bintang. Me5reka suka menghitungnya sepanjang malam.

Sesungguhnya orang yang sedang jatuh cinta, akan dirundung kegelisahan bila mengalami salah satu dari dua peristiwa berikut ini: Pertama: manakala ia tengah berharap pertemuan dengan sang pujaan, tiba-tiba ada kejadian yang menghalangi terjadinya pertemuan. Kedua: manakala terjadi pertikaian hebat yang tak berujung pangkal diantara mereka (orang-orang yang sedang jatuh cinta), Ketika pertikaian terjadi, kegelisahan akan memuncak, hingga akhirnyamereda sendiri. Dan ketika pertikaian telah usai atau reda, mereka akan saling memaafkan dengan legawa.

Diantara ujian cinta, ialah munculnya kegelisahan dan kegundahan yang maha dahsyat manakala sang pujaan jiwa mulai berpaling. Sesungguhnya orang-orang yang sedang jatuh cinta akan mencintai keluarga pujaanya, kerabat pujaanya, dan karib-karib pujaanya melebihi cintanya pada keluarga, kerabat, dan karibnya sendiri.

10. Menangispun termasuk tanda-tanda cinta.

Pernahkah seorang yang dirundung cinta menangis karena rindu inginbertemu dengan sang pujaan jiwa? Pernahkah orang yang sedang dirundung cinta menangis karena cintanya diterima?

Orang yang sedang jatuh cinta, manakala kurang mempercayai ketulusan cinta pujaanya, ia akan terus mengawasi gerak-gerik pujaanya. Ini jauh berbeda jauh dari kebiasaanya sebelum jatuh cinta. Orang yang sedang jatuh cinta juga gemar memperhalus kata-kata yang diucapkanya dan membagus-baguskan perangai berikut penampilan lahirnya.

11. Munculnya kepedulian terhadap orang yang dicintainya.

Ialah munculnya kepedulian ekstra terhadap orang yan g dicintainya. Orang yang sedang jatuh cinta sangat perhatian terhadap segala kejadian yang menimpa pujaanya. Ia cari kabar tentangnya. Ia ikutim setiap gerak-geriknya sehingga tak ada barang sedetikpun dari waktu yang dimiliki sang pujaan tercinta yang luput dari amatanya. tak ada berita yang terlewatkan.

Jika kamu ditanya seseorang "apakah kamu mencintainya? " lalu kamu menjawab "ya", lalu ditanya lagi "karena apa kamu mencintainya? " lalu kamu tidak bisa menjawab dengan mengungkapkan dengan kata-kata dan hanya bisa menjawab dengan senyuman, itulah cinta sejati. Cinta tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. jika cintamu pada seseorang dapat kau jelaskan dengan kata-kata, maka kau tidak memahami cinta itu sendiri.

Begitulah tanda-tanda cinta. Big Grin




If You Are The Ocean, Then I'LL Be The Sea

Jumat, 12 September 2008

10 tIps patah Hati

10 Tips Patah Hati E-mail
Written by musda__cute
Senin, 09 Juni 2008
10 Tips-tips Patah Hati
pertanyaan yang terbesar ketika seseorang baru mengalami patah hati dan putus cinta adalah apakah kamu bisa bangkit dari keterpurukan ataukah hanya akan bertahan pada kondisi seperti ini dan meratapi kondisi yang tidak berpihak padamu?. Beberapa orang mampu bangkit dan terus berjalan untuk menatap masa depan yang lebih baik, toh dengan meratapi keadaan tidak akan mengubah kondisi yang telah terjadi malah hanya menambah sakit didalam hati. berikut tips-tips untuk bangkit dari jeratan patah hati :
1. Bangkit dan coba untuk "tidak mengingat (menepis)" semua kenangan tentang mantan kekasih, walaupun berat namun ini hal yang paling pertama yang harus kamu lakukan untuk dapat lanjut ke tindakan berikutnya. tidak mengingat bukan berarti melupakan, karena semakin kamu coba untuk melupakan semakin kamu akan ingat, karena semua kenangan mejadi suatu hal yang akan tetap ada didalam memory otak kamu, tidak akan bisa di format, jadi cobalah untuk tidak mengingat-ingat semua kenangan tentangnya, tapi ingat jangan pernah untuk memutuskan tali silaturahim.

2. Singkirkan semua barang-barang yang pernah diberikan oleh sang mantan kekasih jika itu membuatmu lebih merasa nyaman, berikan kepada orang-orang atau masukkan kedalam "Lelang Barang" diforum patahati.com, mungkin ada yang membutuhkannya, kamu bisa menjualnya.
3.Perbanyaklah kegiatan diluar kamar/rumah, hal ini bisa membantu proses "tidak mengingat" tadi, semakin banyak kesibukan maka otak kamu dipaksa untuk melupakan sejenak masalah yang kamu hadapi, toh dengan bergaul dengan orang-orang memungkinkan mendapatkan pengganti yang lebih dari dia.
4. Cobalah instropeksi diri, kenapa kamu bisa gagal dalam menjalin hubungan, bukan berarti harus mengingat kenangan yang membuat sakit hati, hal ini akan banyak membantu dalam menjalin hubungan berikutnya yang lebih baik, karena pengalaman adalah guru terbaik.
5. Kadang perasaan kesepain menghampiri, hal ini wajar, karena perubahan keadaan yang mendadak, cara mengakalinya yaitu dengan berkunjung kerumah sahabat kamu atau kerumah keluarga kamu dimana kamu bisa lebih banyak ceria.
6. Luangkan waktu untuk memanjakan tubuh kamu, memberikan sedikit sentuhan yang rileks dengan spa, relaksasi, pijat, ke salon, atau gym, hal ini akan banyak membantu memulihkan stamina dan membuat pesona anda kembali. berpikir positif akan menghasilkan sesuatu yang positif.
7. Bila rasa sakit itu semakin melimpah, cobalah untuk menyalurkan dengan menekuni olahraga yang lebih berat seperti angkat besi, tinju atau apapun yang memacu adrenalin kamu sehingga kemarahan anda dapat tersalurkan tanpa ada yang terluka atau tersakiti di sekitar kamu.
8. Kamu pasti punya hobi, cobalah untuk mengembangkan hobi itu kembali, hal ini memberikan ke untungan dibandingkan harus berdiam dan hanya merenungi nasib.
9. Memperbanyak bacaan berupa buku-buku yang berkaitan dengan hobi kamu atau yang lain. memperluas wawasan dengan membaca merupakan suatu nilai lebih yang bisa kamu dapatkan.
10. Cobalah untuk memperluas jaringan pertemanan dengan mengikuti beberapa kursus, bakti sosial, dll.

Ingat berpikiran positif akan menimbulkan sikap yang positif dalam diri kamu, cobalah untuk bangkit, kamu pasti bisa.
Comments
10 Tips Patah Hati
E-mail



8 pengertian cinta menurut Al-Qur'an

8 Pengertian Cinta Menurut Al-Qur’an

Ditulis oleh muzda_ikha di/pada Agustus 3, 2008

Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an
katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya
(man ahabba syai’an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta
sejati ada tiga : (1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai
dibanding dengan yang lain, (2) lebih suka berkumpul dengan yang
dicintai dibanding dengan yang lain, dan (3) lebih suka mengikuti
kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri. Bagi
orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka
berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka
bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti
perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain.

Dalam Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:

1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan
“nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu
berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia
ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut,
siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis
rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding
terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang
kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi
kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya.
Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian
darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari
itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham ,
yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri,
yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata
rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana
psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.
Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah
dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya
menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta
mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia
akhirat.

3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara,
sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung
kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut
dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada
yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang
lama.

4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil
dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad
syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir
tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf
ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir
kepada bujangnya, Yusuf.

5. Cinta ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan
norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak
tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an
menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah
menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus
hukuman bagi pezina (Q/24:2).

6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku
penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term ni ketika
mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan
Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja),
sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan
bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al
jahilin (Q/12:33)

7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur’an tetapi dari
hadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam
surat al `Ankabut ayat 5
dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan
tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur
dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika
wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya
memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu.
Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa
Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada
sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang
apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il
tihab naruha fi qalb al muhibbi

8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik
kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang
menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada
pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa
Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la
yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)

Salam Cinta